Sabtu, 07 Januari 2012

Perkembangan Komunikasi dalam Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah salah satu hal vital dalam pendidikan. Seorang pendidik, guru atau dosen, melakukan komunikasi dengan siswa / mahasiswanya ketika proses belajar mengajar. Dengan komunikasi yang efektif, maka transfer ilmu dan nilai bisa berjalan efektif pula. Begitu pula sebaliknya, jika komunikasi tidak efektif, maka transfer ilmu dan nilaipun tidak akan optimal. Dampak yang terjadi misalnya siswa menjadi lambat dalam memahami pelajaran. Yang lebih membahayakan lagi apabila terjadi dissinterpretasi. Siswa salah dalam memahami maksud dari guru sehingga yang siswa pahami justru suatu hal yang salah.
Pembelajaran yang berhasil dan menarik membutuhkan suatu model berkomunikasi yang baik dan sesuai. Tanpa adanya kesesuaian antara model komunikasi dengan pembelajaran, maka proses pembelajaran itupun akan terhambat. Oleh karena itu, perkembangan komunikasi dalam meningkatkan pembelajaran haruslah diperhatikan dengan semakin majunya jaman.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dirumuskan adalah
a.      Bagaimana perkembangan komunikasi saat ini?
b.      Bagaimana hubungan komunikasi dalam pendidikan?
c.      Bagaimana komunikasi dalam meningkatkan pembelajaran TIK?

C.    Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut:
a.      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan komunikasi pada saat ini
b.      Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi dengan proses pembelajaran.
c.      Untuk mengetahui perkembangan komunikasi dalam meningkatkan pembelajaran TIK.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk sosial, di antara satu yang dengan yang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadinya interaksi yang timbalk balik.
Dalam proses interaksi antara individu yang satu dengan yang lainya terjadi komunikasi dalam rangka penyampaian informasi. Oteng Sutisna mengemuakakan bahwa “Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Komunikasi adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi”.
Berdasarkan dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa dalam setiap hubungan antara orang-orang atau kelompok-kelompok akan terjadinya komunikasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan, baik itu dalam bentuk informasi atau berita maupun yang sifatnya berkaitan dengan pribadi atau kelompok dalam mengutarakan perasaan, gagasan, dan ide kepada orang lain dengan maksud untuk mempengaruhi sikap atau perilaku orang lain tersebut setelah menerima informasi atau berita yang dikomunikasikan.
Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi (Widjaja, 1986).
Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dari kehidupan manusia. Berhasilnya suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang terkandung dalam proses komunikasi.

B.     Tujuan Komunikasi
Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan seseorang dengan orang lain, begitu pula dalam suatu organisasi terjadinya komunikasi tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan–tujuan dari komunikasi tersebut antara lain:
1.   Menentapkan dan menyebarkan maksud dari suatu kegiatan.
2.   Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang secara individu maupun kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi
3.   Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
4.   Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan efisien.
5.   Memilih, mengembangkan, menilai anggota di dalam komunikasi tersebut.
6.   Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.

C.    Unsur – unsur komunikasi
Terdapat unsur-unsur yang saling berhubungan erat agar proses komunikasi tersebut dapat berjalan. Unsur-unsur tersebut antara lain :
1.   Harus ada suatu sumber
Yaitu seorang komunikator yang mempunyai sejumlah kebutuhan, ide atau informasi untuk diberikan. Di dalam pendidikan, komunikastor diibaratkan seorang guru, dosen, instruktur, pelatih, atau tenaga pengajar.
2.   Harus ada suatu maksud yang hendak dicapai.
Hal ini sangat penting karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang baik secara individu maupun kelompok di dalam suatu organisasi. Apabila dalam komunikasi tidak ada maksud dan tujuannya, maka komunikasi tersebut sangat sulit terjadi dan hanya menjadi suatu omong kosong belaka. Suatu maksud dalam proses komunikasi menyebabkan komuniasi dapat berjalan lancar dan tidak lancar.
Komunikasi berjalan lancar apabila diantara pelaku komunikasi terdapat kesaling sinkronisasian yang berimbas keduanya merasakan kepuasan dari proses komunikasi yang dilakukannya. Contoh dalam suatu kegiatan pembelajaran, seorang instruktur atau guru merasa puas setelah menyajikan materi dan begitupun siswa merasa puas dan mengerti akan materi yang telah disampaikan oleh gurunya. Hal ini bisa terjadi apabila antara guru dengan siswa terdapat saling pemahaman dan saling pengertian diantara maksud dari komunikasi tersebut.
Komunikasi juga dapat tidak lancar atau dianggap gagal apabia antara komunikator dengan komunikan tidak terjadi kesaman pemahaman dan tidak adanya kesaling pengertian akan maksud dari komunikasi itu. Contoh dalam proses pembelajaran misalnya instruktur atau guru telah memberikan materi namun siswanya sama sekali tidak mengerti dengan materi yang disampaikan instruktur atau guru tersebut. Hal ini bisa terjadi apabila maksud dari komunikasi tersebut tidak jelas.
Namun, dalam setiap pembelajaran, harus terdapat maksud dari komunikasi. Di dalam pendidikan atau proses pembelajaran, maksud dari suatu komunikasi dilihat dari tujuan proses pembelajaran tersebut.
3.   Harus ada pesan atau informasi
Pesan atau berita dalam suatu bentuk diperlukan untuk menyatakan fakta, perasaan, atau ide yang dimaksud untuk membangkitkan respon dipihak orang-orang kepada siapa pesan atau berita itu ditujukan. Tanpa adanya pesan atau informasi, maka maksud dari komunikasi tidak akan tersampaikan karena tidak adanya materi yang akan disampakan. Selain itu, Mc. Leod (1997) juga mengemukakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-        Akurat, artinya inforasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
-        Tepat waktu, artinya informasi itu tersedia pada saat informasi itu diperlukan
-        Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
-         Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Apabila tidak lengkap maka kemungkinan akan terjadi kesalahpahaman.
4.   Harus ada media atau suatu saluran yang menghubungkan sumber berita dengan penerima berita.
Apabila tidak ada media atau saluran ini, maka informasi atau pesan yang dimiliki tidak akan tersampaikan. Media yang baik adalah media yang dapat menyampaikan pesan dan maksud dari komunikator kepada komunikan. Berhubungan dengan media, maka komunikasi ini diaagi menjadi dua hal, yaitu komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung.
Dalam komunikasi langsung (direct communication), antara komunikator dengan komunikan terjadi proses komunikasi secara tatap muka langsung. Sedangkan dalam komunikasi tidak langsung (indirect communication), antara pelaku komunikasi tidak terjadi tatap muka secara langsung melaingkan dalam tempat yang berbeda. Komunikasi ini menggunakan media – media yang cukup canggih seperti handphone, internet, dll.
5.   Harus ada komunikan atau penerima berita.
Apabila keempat unsur komunikasi diatas terpenuhi, namun unsur kelima ini tidak terpenuhi, maka komunikasi sangat tidak akan mungkin berjalan. Apabila komunikasi telah berjalan, maka ada umpan balik atau respon dipihak komunikan. Umpan balik memungkinkan sumber berita untuk mengetahui apakah berita itu telah diterima dan dinterprestasikan dengan betul atau tidak.
Dari komunikan ini, saya juga membedakan komunikasi menjadi 3 hal, yaitu komunikasi antar individu, komunikasi antar kelompok, dan komunikasi anatar individu dengan kelompok.

D.    Fungsi Komunikasi
Sesuai dengan tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu organisasi komunikasi mempunyai beberapa fungsi. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Maman Ukas, bahwa fungsi komunikasi adalah :
a.      Fungsi informasi
Dengan melalui komunikasi maka apa yang ingin disampaikan oleh narasumber atau pemimpin kepada bawahannya dapat diberikan dalam bentuk lisan ataupun tertulis. Melalui lisan manajer atau pemimpin dengan bawahan dapat berdialog langsung dalam menyampaikan gagasan dan ide.


b.      Fungsi komando akan perintah
Fungsi komando akan perintah tentunya berkaitan dengan kekuasaan, di mana kekuasaan seseorang orang adalah hak untuk memberi perintah kepada bawahan di mana para bawahan tunduk dan taat dan disiplin dalam menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Suatu perintah akan berisikan aba-aba untuk pelaksanaan kerja yang harus dipahami dan dimengerti serta yang dijalankan oleh bawahan. Dengan perintah terjadi hubungan atasan dan bawhaan sebagai yang diberikan tugas.
c.      Fungsi mempengaruhi dan penyaluran
Dalam fungsi pengaruh berarti memasukan unsure-unsur yang meyakinkan dari pada atasan baik bersifat motivasi maupun bimbingan, sehingga bawahan merasa berkewajiban harus menjalankan pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakannya. Dan dalam mepengaruhi bahwa komunikator harus luwes untuk melihat situasi dan kondisi di mana bawahan akan diberikan tugas dan tanggung jawab, sehingga tidak merasa bahwa sebenarnya apa yang dilakukan bawahannya itu merupakan beban, ia akan merasakan tugas dan tanggung jawab.
d.     Fungsi integrasi
Pada fungsi integrasi bahwa organisasi sebagai suatu sistem harus berintegrasi dalam satu total kesatuan yang saling berkaitan dan semua urusan satu sama lain tak dapat dipisahkan, oleh karena itu orang-orang yang berada dalam suatu organisasi atau kelompok merupakan suatu kesatuan sistem, di mana seseorang itu akan saling berhubungan dan saling memberikan pengaruh kepada satu sama lain dalam rangka terciptanya suatu proses komunikasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

E.     Komunikasi Dalam Pembelajaran
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan, menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud kepada siswa sangatlah penting. Proses komunikasi dalam menyampaikan suatu tujuan lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran atau gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis.
Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas dari pada secara tertulis. Namun , komunikasi ini biasanya hanya bersifat sementara. Apalagi manusia adalah tempatnya lupa, maka informasi atau pesan yang telah disampaikan bisa saja tidak dapat atau sulit untuk diketahui kembali. Komunikasi jenis ini tergolong kepada komunikasi aktif, dimana komunika dapat memberikan timbal balik secara langsung apabila terjadi ketidakpahaman.
Komunikasi secara tertulis memang memberikan suatu dampak dimana komunikan akan merasa kesulitan dalam memahami maksud dan tujan dari informasi itu, namun komunikasi ini mempunyai dampak yang lama. Dan apabila komunikan lupa dengan apa yang telah dipelajarai sebelumnya, maka ia dapat mengulangi membaca informasi tersebut. Komunikasi ini tergolong komunikasi tidak lagsung, artinya apabila komunikan tidak paham terhadap materi tertulis tersebut, maka komunikan tidak dapat memberikan suatu umpan balik secara langsung. namun dengan berkembangnya teknologi saat ini, maka meskipun komunikasi berjalan secara tidak langsung, namun unpan balik dapat diberikan secara cepat baik melalui telepon, e-mail, dan lain-lain..
Pembelajaran tidak akan terlepas dari komunikasi, karena pembelajaran itu sendiri merupakan suatu usaha untuk membuat siswa belajar. Berarti di dalam usaha tersebut terdapat fungsi komando dari komunikasi. Pembelajaran akan berjalan baik apabila proses komunikasi juga berjalan dengan lancar, namun sebaliknya, pembelajran akan berjalan tidak baik apabila komunikasi berjalan tidak lancar. Ketika seoragn instruktur memberikan materi kepada siswanya, maka secara tidak langsung akan terjadi proses komunikasi, dan apabila komunikasi berjalan baik, maka dengan segera siswa akan memberikan umpan balik (feedback) baik berupa tulisan maupun gerak gerik rasa puasnya.

F.     Aplikasi Komunikasi Dalam Pembelajaran TIK
Semakin berkembangnya jaman, maka berkembang pula Teknologi Informasi dan Komunikasi. TIK ini memberikan dampak yang luar biasa terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia. Dengan TIK maka suatu pembelajran yang tidak dapat dilakukan, menjadi dapat dilakukan. Keterbatasan jarak yang tadinya menjadi suatu masalah besar, kini dapat ditangani dengan menggunakan TIK.
Produk-produk TIK kini banyak berkembang dalam dunia pendidikan. Baik berupa internet, infocus, komputer dan lain-lain. Tentunya produk-produk TIK tersebut tidak dapat terlepas dari komunikasi. Dengan adanya produk TIK yang menjadi media dalam komunikasi, maka komunikasi dapat berjalan dengan lancar dimanapun dan kapanpun. Misalkan dalam pembelajran TIK terdapat suatu masalah dengan jarak antara instruktur dengan siswanya ,maka masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem Pembelajaran Jarak jauh atau yang lebih dikenal sebagai PJJ.
Pembelajaran jarak jauh memungkinkan instruktur dengan siswanya dapat berhubungan langsung meskipun tidak secara tatap muka, namun menggunakan teknologi yang lebih dikenal dengan sebutan internet. Dengan menggunakan internet, maka proses komunikasi yang terjadi bukan komunikasi lisan ataupun tulisan, namun lebih kepada komunikasi data.
Instruktur atau guru mengirimkan data-data yang berupa materi yang akan diajarkan kepada siswanya melalui Pembelajaran Jarak Jauh, data-data tersebut kemudia di encoding menjadi simbol simbol yang hanay dapat dimengerti oleh komputer atau perangkat komunikasi lainnya. Selanjutnya data-data tersebut dikirimkan menlalui internet kepada komputer siswa atau pelajar. Di dalam komputer siswa atau pelajar tersebut kemudian terjadi proses decoding, dimana data-data yang tadinya hanya dapat dibaca oleh komputer kini dapat dimengerti oleh manusia dalam hal ini siswa atau pelajar tersebut.
Selain pembelajaran jarak jauh, internet juga memberikan manfaat yang luar biasa bagi komunikasi dalam pembelajaran TIK. Diantaranya yaitu yang dikenal dengan mailing list. Mailing list adalah tempat dimana berkumpulnya para pengguna komputer yang memeiliki suatu hobi yang sama dan diantara para pengguna komputer tersebut salaing berkirim e-mail. Manfat lain yang lebih cepat dari mailing list yaitu chatting. Di dalam chatting, pengguna komputer memasuki suatu tempat khusus yang disebut dengan chatroom. Di dalam chatroom proses komunikasi dapat berjalan dengan cepat. Hanya mengetikkan pesan dan menekan tombol enter, maka apa yang akan kita sampaikan akan segera tersampaikan. Manfaat lainnya juga seperti teknologi 3G dimana kita dapat bertatap muka dengan menggunakan telefon genggam, shot message service, dan lain-lain.
Manfaat-manfaat diatas memberikan dampak besar bagi pendidikan di Indonesia, dibandingkan dengan sistem pembelajaran tradisional, maka sistem pembelajaran seperti ini akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima materi – materi yang disampaikan oleh gurunya.


BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan
Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok di dalam suatu
Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok yang dalam prosesnya ada tujuan komunikasi, yaitu :
1.   Menentapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha.
2.   Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
3.   Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan efisien.
4.   Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi.
5.   Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.
Di samping tujuan tersebut, unsur-unsur komunikasi meliputi ; harus ada suatu sumber, harus ada suatu maksud atau tujuan, adanya suatu berita atau informasi, harus ada suatu saluran atau media komunikasi, dan harus ada penerima berita.
Sesuai dengan tujuannya bahwa terjadinya komunikasi mempunyai beberapa fungsi, antara lain : fungsi informasi, fungsi komando akan perintah, fungsi mempengaruhi dan penyaluran, dan fungsi integrasi.
Komunikasi dalam pembelajaran juga memberikan dampak dalam proses pembelajaran tersebut, tanpa adanya komunikasi, maka pembelajaran tersebut tidak akan berhasil. Di dalam perkembangan TIK, komunikasi juga berperan penting. Manfaat-manfaat komunikasi dalam pembelajaran TIK memberikan dampak besar bagi pendidikan di Indonesia, dibandingkan dengan sistem pembelajaran tradisional, maka sistem pembelajaran seperti berbasis IT akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima materi-materi yang disampaikan oleh gurunya.
B.      Saran
-        Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan pembaca; agar menambah wawasan tentang Teknologi Pendidikan dan kawasan bidang pengembangan kompetensi yang diperoleh dari media pembelajaran.
-        Dalam penulisan ini masih banyak kekurangan untuk itu penulis berharap dapat diberi masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun.




DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Deni. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Arum Mandiri Press. Bandung.
Dadang Sulaeman dan Sunaryo. 1983. Psikologi Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar