BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Komunikasi
adalah salah satu hal vital dalam pendidikan. Seorang pendidik, guru atau
dosen, melakukan komunikasi dengan siswa / mahasiswanya ketika proses belajar
mengajar. Dengan komunikasi yang efektif, maka transfer ilmu dan nilai bisa
berjalan efektif pula. Begitu pula sebaliknya, jika komunikasi tidak efektif,
maka transfer ilmu dan nilaipun tidak akan optimal. Dampak yang terjadi
misalnya siswa menjadi lambat dalam memahami pelajaran. Yang lebih membahayakan
lagi apabila terjadi dissinterpretasi.
Siswa salah dalam memahami maksud dari guru sehingga yang siswa pahami justru
suatu hal yang salah.
Pembelajaran
yang berhasil dan menarik membutuhkan suatu model berkomunikasi yang baik dan
sesuai. Tanpa adanya kesesuaian antara model komunikasi dengan pembelajaran,
maka proses pembelajaran itupun akan terhambat. Oleh karena itu, perkembangan
komunikasi dalam meningkatkan pembelajaran haruslah diperhatikan dengan semakin
majunya jaman.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas, maka masalah yang dirumuskan adalah
a. Bagaimana perkembangan komunikasi saat
ini?
b. Bagaimana hubungan komunikasi dalam
pendidikan?
c. Bagaimana komunikasi dalam meningkatkan
pembelajaran TIK?
C.
Tujuan
Makalah ini dibuat dengan
tujuan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
komunikasi pada saat ini
b. Untuk mengetahui hubungan antara
komunikasi dengan proses pembelajaran.
c. Untuk mengetahui perkembangan komunikasi
dalam meningkatkan pembelajaran TIK.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi
merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain,
dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, karena bahwa manusia
itu adalah sebagai makluk sosial, di antara satu yang dengan yang lainnya saling
membutuhkan, sehingga terjadinya interaksi yang timbalk balik.
Dalam proses
interaksi antara individu yang satu dengan yang lainya terjadi komunikasi dalam
rangka penyampaian informasi. Oteng Sutisna mengemuakakan bahwa “Komunikasi
ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari
orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Komunikasi adalah proses
interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok di dalam
suatu organisasi”.
Berdasarkan
dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa dalam setiap hubungan antara
orang-orang atau kelompok-kelompok akan terjadinya komunikasi dengan maksud
untuk mencapai suatu tujuan, baik itu dalam bentuk informasi atau berita maupun
yang sifatnya berkaitan dengan pribadi atau kelompok dalam mengutarakan
perasaan, gagasan, dan ide kepada orang lain dengan maksud untuk mempengaruhi
sikap atau perilaku orang lain tersebut setelah menerima informasi atau berita
yang dikomunikasikan.
Dalam
kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian
dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia
dilahirkan adalah tanda komunikasi (Widjaja, 1986).
Sementara
itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian
sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran
penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara
berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional
(penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan
aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar
manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dari kehidupan manusia. Berhasilnya
suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang
terkandung dalam proses komunikasi.
B.
Tujuan Komunikasi
Komunikasi
merupakan sesuatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan seseorang dengan
orang lain, begitu pula dalam suatu organisasi terjadinya komunikasi tentunya
mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan–tujuan dari komunikasi tersebut
antara lain:
1. Menentapkan dan menyebarkan maksud dari
suatu kegiatan.
2. Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku
orang-orang secara individu maupun kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi
3. Mengembangkan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan.
4. Mengorganisasikan sumber-sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan efisien.
5. Memilih, mengembangkan, menilai anggota di
dalam komunikasi tersebut.
6. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan
menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.
C.
Unsur – unsur komunikasi
Terdapat unsur-unsur yang saling berhubungan erat agar proses komunikasi tersebut
dapat berjalan. Unsur-unsur tersebut antara lain :
1.
Harus ada
suatu sumber
Yaitu seorang
komunikator yang mempunyai sejumlah kebutuhan, ide atau informasi untuk
diberikan. Di dalam pendidikan, komunikastor diibaratkan seorang guru, dosen,
instruktur, pelatih, atau tenaga pengajar.
2.
Harus ada
suatu maksud yang hendak dicapai.
Hal ini sangat penting karena komunikasi
bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang baik secara individu
maupun kelompok di dalam suatu organisasi. Apabila dalam komunikasi tidak ada
maksud dan tujuannya, maka komunikasi tersebut sangat sulit terjadi dan hanya
menjadi suatu omong kosong belaka. Suatu maksud dalam proses komunikasi
menyebabkan komuniasi dapat berjalan lancar dan tidak lancar.
Komunikasi
berjalan lancar apabila diantara pelaku komunikasi terdapat kesaling
sinkronisasian yang berimbas keduanya merasakan kepuasan dari proses komunikasi
yang dilakukannya. Contoh dalam suatu kegiatan pembelajaran, seorang instruktur
atau guru merasa puas setelah menyajikan materi dan begitupun siswa merasa puas
dan mengerti akan materi yang telah disampaikan oleh gurunya. Hal ini bisa
terjadi apabila antara guru dengan siswa terdapat saling pemahaman dan saling
pengertian diantara maksud dari komunikasi tersebut.
Komunikasi juga
dapat tidak lancar atau dianggap gagal apabia antara komunikator dengan
komunikan tidak terjadi kesaman pemahaman dan tidak adanya kesaling pengertian
akan maksud dari komunikasi itu. Contoh dalam proses pembelajaran misalnya
instruktur atau guru telah memberikan materi namun siswanya sama sekali tidak
mengerti dengan materi yang disampaikan instruktur atau guru tersebut. Hal ini
bisa terjadi apabila maksud dari komunikasi tersebut tidak jelas.
Namun, dalam
setiap pembelajaran, harus terdapat maksud dari komunikasi. Di dalam pendidikan
atau proses pembelajaran, maksud dari suatu komunikasi dilihat dari tujuan
proses pembelajaran tersebut.
3.
Harus ada
pesan atau informasi
Pesan atau
berita dalam suatu bentuk diperlukan untuk menyatakan fakta, perasaan, atau ide
yang dimaksud untuk membangkitkan respon dipihak orang-orang kepada siapa pesan
atau berita itu ditujukan. Tanpa adanya pesan atau informasi, maka maksud dari
komunikasi tidak akan tersampaikan karena tidak adanya materi yang akan
disampakan. Selain itu, Mc. Leod (1997) juga mengemukakan bahwa suatu informasi
yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-
Akurat,
artinya inforasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
-
Tepat
waktu, artinya informasi itu tersedia pada saat informasi itu diperlukan
-
Relevan,
artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
-
Lengkap, artinya informasi harus diberikan
secara lengkap. Apabila tidak lengkap maka kemungkinan akan terjadi
kesalahpahaman.
4.
Harus ada
media atau suatu saluran yang menghubungkan sumber berita dengan penerima
berita.
Apabila
tidak ada media atau saluran ini, maka informasi atau pesan yang dimiliki tidak
akan tersampaikan. Media yang baik adalah media yang dapat menyampaikan pesan
dan maksud dari komunikator kepada komunikan. Berhubungan dengan media, maka
komunikasi ini diaagi menjadi dua hal, yaitu komunikasi langsung dan komunikasi
tidak langsung.
Dalam
komunikasi langsung (direct communication), antara komunikator dengan komunikan
terjadi proses komunikasi secara tatap muka langsung. Sedangkan dalam
komunikasi tidak langsung (indirect communication), antara pelaku komunikasi
tidak terjadi tatap muka secara langsung melaingkan dalam tempat yang berbeda. Komunikasi
ini menggunakan media – media yang cukup canggih seperti handphone, internet,
dll.
5.
Harus ada
komunikan atau penerima berita.
Apabila
keempat unsur komunikasi diatas terpenuhi, namun unsur kelima ini tidak
terpenuhi, maka komunikasi sangat tidak akan mungkin berjalan. Apabila
komunikasi telah berjalan, maka ada umpan balik atau respon dipihak komunikan.
Umpan balik memungkinkan sumber berita untuk mengetahui apakah berita itu telah
diterima dan dinterprestasikan dengan betul atau tidak.
Dari komunikan
ini, saya juga membedakan komunikasi menjadi 3 hal, yaitu komunikasi antar
individu, komunikasi antar kelompok, dan komunikasi anatar individu dengan
kelompok.
D.
Fungsi Komunikasi
Sesuai dengan
tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu organisasi komunikasi mempunyai
beberapa fungsi. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Maman Ukas, bahwa fungsi
komunikasi adalah :
a.
Fungsi
informasi
Dengan
melalui komunikasi maka apa yang ingin disampaikan oleh narasumber atau
pemimpin kepada bawahannya dapat diberikan dalam bentuk lisan ataupun tertulis.
Melalui lisan manajer atau pemimpin dengan bawahan dapat berdialog langsung
dalam menyampaikan gagasan dan ide.
b.
Fungsi
komando akan perintah
Fungsi
komando akan perintah tentunya berkaitan dengan kekuasaan, di mana kekuasaan
seseorang orang adalah hak untuk memberi perintah kepada bawahan di mana para
bawahan tunduk dan taat dan disiplin dalam menjalankan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab. Suatu perintah akan berisikan aba-aba untuk pelaksanaan kerja
yang harus dipahami dan dimengerti serta yang dijalankan oleh bawahan. Dengan
perintah terjadi hubungan atasan dan bawhaan sebagai yang diberikan tugas.
c.
Fungsi
mempengaruhi dan penyaluran
Dalam fungsi
pengaruh berarti memasukan unsure-unsur yang meyakinkan dari pada atasan baik
bersifat motivasi maupun bimbingan, sehingga bawahan merasa berkewajiban harus
menjalankan pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakannya. Dan dalam
mepengaruhi bahwa komunikator harus luwes untuk melihat situasi dan kondisi di
mana bawahan akan diberikan tugas dan tanggung jawab, sehingga tidak merasa
bahwa sebenarnya apa yang dilakukan bawahannya itu merupakan beban, ia akan
merasakan tugas dan tanggung jawab.
d.
Fungsi
integrasi
Pada fungsi
integrasi bahwa organisasi sebagai suatu sistem harus berintegrasi dalam satu
total kesatuan yang saling berkaitan dan semua urusan satu sama lain tak dapat
dipisahkan, oleh karena itu orang-orang yang berada dalam suatu organisasi atau
kelompok merupakan suatu kesatuan sistem, di mana seseorang itu akan saling berhubungan
dan saling memberikan pengaruh kepada satu sama lain dalam rangka terciptanya
suatu proses komunikasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
E.
Komunikasi Dalam Pembelajaran
Dalam
melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan, menyampaikan
gagasan-gagasan dan maksud-maksud kepada siswa sangatlah penting. Proses
komunikasi dalam menyampaikan suatu tujuan lebih dari pada sekedar menyalurkan
pikiran-pikiran atau gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan atau
tertulis.
Komunikasi
secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas
dari pada secara tertulis. Namun , komunikasi ini biasanya hanya bersifat
sementara. Apalagi manusia adalah tempatnya lupa, maka informasi atau pesan
yang telah disampaikan bisa saja tidak dapat atau sulit untuk diketahui
kembali. Komunikasi jenis ini tergolong kepada komunikasi aktif, dimana
komunika dapat memberikan timbal balik secara langsung apabila terjadi
ketidakpahaman.
Komunikasi
secara tertulis memang memberikan suatu dampak dimana komunikan akan merasa
kesulitan dalam memahami maksud dan tujan dari informasi itu, namun komunikasi
ini mempunyai dampak yang lama. Dan apabila komunikan lupa dengan apa yang
telah dipelajarai sebelumnya, maka ia dapat mengulangi membaca informasi
tersebut. Komunikasi ini tergolong komunikasi tidak lagsung, artinya apabila
komunikan tidak paham terhadap materi tertulis tersebut, maka komunikan tidak
dapat memberikan suatu umpan balik secara langsung. namun dengan berkembangnya
teknologi saat ini, maka meskipun komunikasi berjalan secara tidak langsung,
namun unpan balik dapat diberikan secara cepat baik melalui telepon, e-mail,
dan lain-lain..
Pembelajaran
tidak akan terlepas dari komunikasi, karena pembelajaran itu sendiri merupakan
suatu usaha untuk membuat siswa belajar. Berarti di dalam usaha tersebut
terdapat fungsi komando dari komunikasi. Pembelajaran akan berjalan baik
apabila proses komunikasi juga berjalan dengan lancar, namun sebaliknya,
pembelajran akan berjalan tidak baik apabila komunikasi berjalan tidak lancar.
Ketika seoragn instruktur memberikan materi kepada siswanya, maka secara tidak
langsung akan terjadi proses komunikasi, dan apabila komunikasi berjalan baik,
maka dengan segera siswa akan memberikan umpan balik (feedback) baik berupa
tulisan maupun gerak gerik rasa puasnya.
F. Aplikasi Komunikasi Dalam Pembelajaran TIK
Semakin berkembangnya
jaman, maka berkembang pula Teknologi Informasi dan Komunikasi. TIK ini
memberikan dampak yang luar biasa terhadap perkembangan pendidikan di
Indonesia. Dengan TIK maka suatu pembelajran yang tidak dapat dilakukan,
menjadi dapat dilakukan. Keterbatasan jarak yang tadinya menjadi suatu masalah
besar, kini dapat ditangani dengan menggunakan TIK.
Produk-produk
TIK kini banyak berkembang dalam dunia pendidikan. Baik berupa internet,
infocus, komputer dan lain-lain. Tentunya produk-produk TIK tersebut tidak
dapat terlepas dari komunikasi. Dengan adanya produk TIK yang menjadi media
dalam komunikasi, maka komunikasi dapat berjalan dengan lancar dimanapun dan
kapanpun. Misalkan dalam pembelajran TIK terdapat suatu masalah dengan jarak
antara instruktur dengan siswanya ,maka masalah ini dapat diselesaikan dengan
menggunakan sistem Pembelajaran Jarak jauh atau yang lebih dikenal sebagai PJJ.
Pembelajaran
jarak jauh memungkinkan instruktur dengan siswanya dapat berhubungan langsung
meskipun tidak secara tatap muka, namun menggunakan teknologi yang lebih
dikenal dengan sebutan internet. Dengan menggunakan internet, maka proses
komunikasi yang terjadi bukan komunikasi lisan ataupun tulisan, namun lebih
kepada komunikasi data.
Instruktur
atau guru mengirimkan data-data yang berupa materi yang akan diajarkan kepada
siswanya melalui Pembelajaran Jarak Jauh, data-data tersebut kemudia di
encoding menjadi simbol simbol yang hanay dapat dimengerti oleh komputer atau
perangkat komunikasi lainnya. Selanjutnya data-data tersebut dikirimkan
menlalui internet kepada komputer siswa atau pelajar. Di dalam komputer siswa
atau pelajar tersebut kemudian terjadi proses decoding, dimana data-data yang
tadinya hanya dapat dibaca oleh komputer kini dapat dimengerti oleh manusia
dalam hal ini siswa atau pelajar tersebut.
Selain
pembelajaran jarak jauh, internet juga memberikan manfaat yang luar biasa bagi
komunikasi dalam pembelajaran TIK. Diantaranya yaitu yang dikenal dengan
mailing list. Mailing list adalah tempat dimana berkumpulnya para pengguna
komputer yang memeiliki suatu hobi yang sama dan diantara para pengguna
komputer tersebut salaing berkirim e-mail. Manfat lain yang lebih cepat dari
mailing list yaitu chatting. Di dalam chatting, pengguna komputer memasuki
suatu tempat khusus yang disebut dengan chatroom. Di dalam chatroom proses
komunikasi dapat berjalan dengan cepat. Hanya mengetikkan pesan dan menekan
tombol enter, maka apa yang akan kita sampaikan akan segera tersampaikan.
Manfaat lainnya juga seperti teknologi 3G dimana kita dapat bertatap muka
dengan menggunakan telefon genggam, shot message service, dan lain-lain.
Manfaat-manfaat
diatas memberikan dampak besar bagi pendidikan di Indonesia, dibandingkan
dengan sistem pembelajaran tradisional, maka sistem pembelajaran seperti ini
akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima materi – materi yang
disampaikan oleh gurunya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Komunikasi
ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari
orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi
antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi
sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok di dalam suatu
Komunikasi
merupakan suatu yang sangat pokok yang dalam prosesnya ada tujuan komunikasi,
yaitu :
1.
Menentapkan
dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha.
2.
Mengembangkan
rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
3.
Mengorganisasikan
sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan efisien.
4.
Memilih,
mengembangkan, menilai anggota organisasi.
5.
Memimpin,
mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang
mau memberikan kontribusi.
Di samping
tujuan tersebut, unsur-unsur komunikasi meliputi ; harus ada suatu sumber,
harus ada suatu maksud atau tujuan, adanya suatu berita atau informasi, harus
ada suatu saluran atau media komunikasi, dan harus ada penerima berita.
Sesuai dengan
tujuannya bahwa terjadinya komunikasi mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
fungsi informasi, fungsi komando akan perintah, fungsi mempengaruhi dan
penyaluran, dan fungsi integrasi.
Komunikasi
dalam pembelajaran juga memberikan dampak dalam proses pembelajaran tersebut,
tanpa adanya komunikasi, maka pembelajaran tersebut tidak akan berhasil. Di
dalam perkembangan TIK, komunikasi juga berperan penting. Manfaat-manfaat
komunikasi dalam pembelajaran TIK memberikan dampak besar bagi pendidikan di
Indonesia, dibandingkan dengan sistem pembelajaran tradisional, maka sistem
pembelajaran seperti berbasis IT akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam
menerima materi-materi yang disampaikan oleh gurunya.
B.
Saran
-
Semoga
makalah ini berguna bagi penulis dan pembaca; agar menambah wawasan
tentang Teknologi Pendidikan dan kawasan bidang pengembangan kompetensi yang
diperoleh dari media pembelajaran.
-
Dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan untuk itu penulis berharap dapat diberi
masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Deni.
2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Arum Mandiri Press. Bandung.
Dadang Sulaeman
dan Sunaryo. 1983. Psikologi Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar